Majalah Guitar - Eksistensi awal sebuah gitar masih sulit untuk ditemui. Terlalu banyak literatur menyebutkan versi risetnya masing-masing. Namun, yang jelas bentuk gitar dahulu tentu saja berbeda dengan sekarang. Gitar telah melewati serangkaian modifikasi sesuai peradaban yang berlaku. Sebelumnya pertunjukan musik masih berupa susunan instrumen sederhana yang dapat menghasilkan bunyi dengan nada tertentu.
Dalam kurun beberapa dekade terakhir pun teknologi mulai dilibatkan dalam dunia musik. Hasilnya pun seperti yang kita lihat sekarang, selain warna musik yang makin beragam, inovasi mengenai genre ataupun sub-genre baru mulai bermunculan. Walaupun begitu, orisinilitas versi lama masih tetap dipertahankan sebagai alat musik yang ramah dengan segala situasi.
Seperti halnya dengan gitar akustik, alat musik satu ini masih menjadi idaman para penikmat musik. Biarpun gitar elektrik juga mendominasi, versi akustik juga belum surut sinarnya. Ia masih menjadi pilihan dalam pertunjukan karya musik tertentu. Suaranya yang lebih natural menjadi alasan orang masih menaruh hati pada gitar akustik.
Kemudahannya untuk dimainkan serta dibawa adalah faktor khusus yang tidak dimiliki jenis alat musik non-akustik. Harga yang lebih bersahabat cocok sekali untuk kamu yang baru belajar bermain musik. Jadikanlah gitar akustik sebagai teman awalmu dalam menyelami dunia musik.
Sesuai dengan namanya, gitar akustik ialah wujud dari aplikasi ilmu akustik. Yaitu, cabang ilmu fisika yang mempelajari bunyi dan getaran. Menurut konstruksinya, memang gitar akustik tidak perlu memanfaatkan peranti penguat suara untuk memainkannya. Kamu tinggal memetik senar demi senar untuk membunyikan sebuah gitar.
Sehingga sangat lumrah jika ditemukan gitar akustik di sudut ruangan. Musik yang sudah sangat melekat dengan urat nadi kehidupan, tentu saja membutuhkan sebuah pengiring yang praktis namun lengkap. Kebutuhan manusia itu pun dipecahkan dengan keberadaan gitar akustik.
Ketika kamu sedang berkumpul sambil bernyanyi bersama keluarga atau teman, tak akan lengkap tanpa alat pengiring. Gitar dan musik menjadi alat pemersatu beragam individu. Iringan suara lembut dan alami gitar akustik melebur jadi satu dalam hangatnya kebersamaan.
Kesedehanan gitar akustik menjadikan simbol bahwa manusia seharusnya tidak perlu repot untuk memberi kebahagiaan yang berlebihan kepada orang tercinta. Cukup bahagiakan dirimu, lewat cara yang cocok untukmu, sertakan pula musik untuk sekitarmu, lalu bagikanlah ekspresi perasaanmu, maka orang lain pun akan turut larut dalam suasana.
Terdengar simpel dan mudah, tetapi kamu perlu tahu satu hal yang penting. Proses penciptaan sebuah gitar melibatkan banyak pertimbangan dan perhitungan. Demi sebuah kualitas dan kepuasan penikmat musik, hal semacam ini tidak boleh dilewatkan begitu saja. Walaupun musik itu bergantung selera pendengar, perlu diingat bahwa telinga manusia cukup cerdas untuk memilih musik yang cocok untuknya.
Untuk menghasilkan gitar akustik yang bagus dan memiliki karakter suara yang ramah pendengaran, butuh beragam bahan berkualitas tinggi dalam proses pembuatannya. Seluruh bagian gitar kebanyakan terbuat dari kayu. Jenis kayu itulah yang akan memberi karakater suara pada gitar akustik. Salah satu produsen gitar asal Indonesia, Helder Guitar mengandalkan kayu mahogany dan spruce untuk diolah menjadi sebuah alat musik.
Berbagai Keunggulan yang Dimiliki Gitar Akustik
Alat musik berdawai ini memiliki konstruksi hollow body, dimana terdapat lubang suara pada bagian badan gitar. Sehingga memungkinkan suara akan timbul tanpa tambahan peranti lain. Sebab getaran yang muncul dari petikan senar akan masuk melalui lubang suara dan memantul didalam badan gitar (soundboard).
Selain itu, gitar akustik memiliki senar dengan dua macam bahan. Gitar akustik dengan senar nylon biasanya memiliki fretboard yang lebih lebar tebal, bahannya pun terdiri dari kayu yang lebih ringan, hasil suaranya pun akan terdengar lebih jelas dan lembut. Sedangkan, ada juga jenis gitar akustik yang memiliki senar berbahan logam, fretboardnya lebih sempit dan panjang, menghasilkan suara yang lebih kering namun cemerlang.
Sebenarnya klasifikasi mengenai gitar akustik masih banyak lagi. Diatas telah disebutkan, jenis akustik berdasarkan bahan senar. Selanjutnya masih ada lagi, seperti gitar flamenco, gitar klasik, gitar baroque, dan lain-lain. Ditambah lagi dengan jenis gitar akustik berdasarkan jumlah senar, kita umum mengenal gitar terdiri atas enam senar, tapi ternyata ada juga yang berjumlah 12 hingga 18 senar.
Perkembangan gitar sendiri berpusat di eropa. Abad 16 ketika publik Spanyol saat itu mengenal Vihuela sebagai alat music berdawai. Cara bermainnya menggunakan pick atau plectrum. Bisa dikatakan bahwa Vihuela merupakan asal mula bentuk gitar modern masa kini. Wujud fisik gitar konon adalah salah satu warisan budaya Era Rennasaince yang berlangsung dulu di Eropa.
Selanjutnya, Perancis mengambil alih arah perkembangan gitar. Banyak sekali investor dan pemodal yang tertarik untuk membuat sebuah produksi alat musik berdawai berskala massal. Akhirnya, kota Lyon menjadi salah satu sentra pembuatan alat music dawai di Perancis saat itu. Benoist Lejeune mencoba menjajakan salinan desain dari seorang pembuat alat musik dawai bernama Gaspard Duiffopruggar.
Berkat usahanya, Benoist mampu meningkatkan jumlah produksinya. Hingga, pasangan Ayah-Anak, Robert dan Claude Dennis muncul sebagai sosok yang mampu memproduksi gitar khas Era Rennasaince. Gitar pun menjadi sangat populer mulai saat itu. Pada abad-abad setelahnya, gitar terus mengalami pengembangan, hingga ditemukannya gitar Elektrik pada awal abad 19.
Saat ini sudah banyak beredar merk gitar terkenal. Eropa sebagai pusat pekembangan, menjadi pemasok berbagai gitar akustik berkualitas terbanyak. Mulai dari yang berskala besar hingga produksi yang sifatnya Indie.
Minat bermusik masyarakat Indonesia yang kian meningkat, menarik perhatian Helder Guitar untuk ikut terjun dalam produksi gitar akustik berskala indie. Biarpun belum terkenal seperti produk dari luar negeri.
Gitar akustik buatan Helder Guitar tentu tidak kalah secara kualitas. Tercipta dari bahan berkualitas wahid membuatnya jadi pilihan pemain gitar yang cinta terhadap produk lokal. Karya asli Indonesia ini perlu dijadikan pilihan sebagai produk gitar kesayangan anda.
Sementara ini, baru ada gitar akustik saja yang tersedia oleh Helder Guitar. Tujuan awal memang ingin mengenalkan Helder Guitar pada masyarakat dengan produk yang mudah dan murah. Semua orang pasti akan membeli gitar akustik dahulu sebelum elektrik.
Helder Guitar sebagai produsen gitar asli Indonesia harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri dahulu. Musisi asal Indonesia perlu menentukan produk gitar yan berkualitas buatan anak bangsa.
Kebanggaan dan kecintaan kita terhadap buatan sendiri perlu dibudayakan. Ketika masyarakat lokal mampu menerima keberadaan Helder Guitar dengan baik, bukan tidak mungkin kualitas gitar Indonesia akan tercium hingga dunia Internasional.
Apa yang masih menjadi alasan kamu untuk tidak memilih Helder Guitar? Selain berkualitas tinggi dan mampu bersaing lewat hasil suara, Helder Guitar pun hanya mematok harga yang jauh lebih murah dari produsen asing. Cintailah musik dengan cara yang lebih nasionalis. Salah satu caranya dengan memilih Helder Guitar sebagai mitra kamu dalam bermusik.
Dalam kurun beberapa dekade terakhir pun teknologi mulai dilibatkan dalam dunia musik. Hasilnya pun seperti yang kita lihat sekarang, selain warna musik yang makin beragam, inovasi mengenai genre ataupun sub-genre baru mulai bermunculan. Walaupun begitu, orisinilitas versi lama masih tetap dipertahankan sebagai alat musik yang ramah dengan segala situasi.
Seperti halnya dengan gitar akustik, alat musik satu ini masih menjadi idaman para penikmat musik. Biarpun gitar elektrik juga mendominasi, versi akustik juga belum surut sinarnya. Ia masih menjadi pilihan dalam pertunjukan karya musik tertentu. Suaranya yang lebih natural menjadi alasan orang masih menaruh hati pada gitar akustik.
Kemudahannya untuk dimainkan serta dibawa adalah faktor khusus yang tidak dimiliki jenis alat musik non-akustik. Harga yang lebih bersahabat cocok sekali untuk kamu yang baru belajar bermain musik. Jadikanlah gitar akustik sebagai teman awalmu dalam menyelami dunia musik.
Sesuai dengan namanya, gitar akustik ialah wujud dari aplikasi ilmu akustik. Yaitu, cabang ilmu fisika yang mempelajari bunyi dan getaran. Menurut konstruksinya, memang gitar akustik tidak perlu memanfaatkan peranti penguat suara untuk memainkannya. Kamu tinggal memetik senar demi senar untuk membunyikan sebuah gitar.
Sehingga sangat lumrah jika ditemukan gitar akustik di sudut ruangan. Musik yang sudah sangat melekat dengan urat nadi kehidupan, tentu saja membutuhkan sebuah pengiring yang praktis namun lengkap. Kebutuhan manusia itu pun dipecahkan dengan keberadaan gitar akustik.
Ketika kamu sedang berkumpul sambil bernyanyi bersama keluarga atau teman, tak akan lengkap tanpa alat pengiring. Gitar dan musik menjadi alat pemersatu beragam individu. Iringan suara lembut dan alami gitar akustik melebur jadi satu dalam hangatnya kebersamaan.
Kesedehanan gitar akustik menjadikan simbol bahwa manusia seharusnya tidak perlu repot untuk memberi kebahagiaan yang berlebihan kepada orang tercinta. Cukup bahagiakan dirimu, lewat cara yang cocok untukmu, sertakan pula musik untuk sekitarmu, lalu bagikanlah ekspresi perasaanmu, maka orang lain pun akan turut larut dalam suasana.
Terdengar simpel dan mudah, tetapi kamu perlu tahu satu hal yang penting. Proses penciptaan sebuah gitar melibatkan banyak pertimbangan dan perhitungan. Demi sebuah kualitas dan kepuasan penikmat musik, hal semacam ini tidak boleh dilewatkan begitu saja. Walaupun musik itu bergantung selera pendengar, perlu diingat bahwa telinga manusia cukup cerdas untuk memilih musik yang cocok untuknya.
Untuk menghasilkan gitar akustik yang bagus dan memiliki karakter suara yang ramah pendengaran, butuh beragam bahan berkualitas tinggi dalam proses pembuatannya. Seluruh bagian gitar kebanyakan terbuat dari kayu. Jenis kayu itulah yang akan memberi karakater suara pada gitar akustik. Salah satu produsen gitar asal Indonesia, Helder Guitar mengandalkan kayu mahogany dan spruce untuk diolah menjadi sebuah alat musik.
Berbagai Keunggulan yang Dimiliki Gitar Akustik
Alat musik berdawai ini memiliki konstruksi hollow body, dimana terdapat lubang suara pada bagian badan gitar. Sehingga memungkinkan suara akan timbul tanpa tambahan peranti lain. Sebab getaran yang muncul dari petikan senar akan masuk melalui lubang suara dan memantul didalam badan gitar (soundboard).
Selain itu, gitar akustik memiliki senar dengan dua macam bahan. Gitar akustik dengan senar nylon biasanya memiliki fretboard yang lebih lebar tebal, bahannya pun terdiri dari kayu yang lebih ringan, hasil suaranya pun akan terdengar lebih jelas dan lembut. Sedangkan, ada juga jenis gitar akustik yang memiliki senar berbahan logam, fretboardnya lebih sempit dan panjang, menghasilkan suara yang lebih kering namun cemerlang.
Sebenarnya klasifikasi mengenai gitar akustik masih banyak lagi. Diatas telah disebutkan, jenis akustik berdasarkan bahan senar. Selanjutnya masih ada lagi, seperti gitar flamenco, gitar klasik, gitar baroque, dan lain-lain. Ditambah lagi dengan jenis gitar akustik berdasarkan jumlah senar, kita umum mengenal gitar terdiri atas enam senar, tapi ternyata ada juga yang berjumlah 12 hingga 18 senar.
Perkembangan gitar sendiri berpusat di eropa. Abad 16 ketika publik Spanyol saat itu mengenal Vihuela sebagai alat music berdawai. Cara bermainnya menggunakan pick atau plectrum. Bisa dikatakan bahwa Vihuela merupakan asal mula bentuk gitar modern masa kini. Wujud fisik gitar konon adalah salah satu warisan budaya Era Rennasaince yang berlangsung dulu di Eropa.
Selanjutnya, Perancis mengambil alih arah perkembangan gitar. Banyak sekali investor dan pemodal yang tertarik untuk membuat sebuah produksi alat musik berdawai berskala massal. Akhirnya, kota Lyon menjadi salah satu sentra pembuatan alat music dawai di Perancis saat itu. Benoist Lejeune mencoba menjajakan salinan desain dari seorang pembuat alat musik dawai bernama Gaspard Duiffopruggar.
Berkat usahanya, Benoist mampu meningkatkan jumlah produksinya. Hingga, pasangan Ayah-Anak, Robert dan Claude Dennis muncul sebagai sosok yang mampu memproduksi gitar khas Era Rennasaince. Gitar pun menjadi sangat populer mulai saat itu. Pada abad-abad setelahnya, gitar terus mengalami pengembangan, hingga ditemukannya gitar Elektrik pada awal abad 19.
Saat ini sudah banyak beredar merk gitar terkenal. Eropa sebagai pusat pekembangan, menjadi pemasok berbagai gitar akustik berkualitas terbanyak. Mulai dari yang berskala besar hingga produksi yang sifatnya Indie.
Minat bermusik masyarakat Indonesia yang kian meningkat, menarik perhatian Helder Guitar untuk ikut terjun dalam produksi gitar akustik berskala indie. Biarpun belum terkenal seperti produk dari luar negeri.
Gitar akustik buatan Helder Guitar tentu tidak kalah secara kualitas. Tercipta dari bahan berkualitas wahid membuatnya jadi pilihan pemain gitar yang cinta terhadap produk lokal. Karya asli Indonesia ini perlu dijadikan pilihan sebagai produk gitar kesayangan anda.
Sementara ini, baru ada gitar akustik saja yang tersedia oleh Helder Guitar. Tujuan awal memang ingin mengenalkan Helder Guitar pada masyarakat dengan produk yang mudah dan murah. Semua orang pasti akan membeli gitar akustik dahulu sebelum elektrik.
Helder Guitar sebagai produsen gitar asli Indonesia harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri dahulu. Musisi asal Indonesia perlu menentukan produk gitar yan berkualitas buatan anak bangsa.
Kebanggaan dan kecintaan kita terhadap buatan sendiri perlu dibudayakan. Ketika masyarakat lokal mampu menerima keberadaan Helder Guitar dengan baik, bukan tidak mungkin kualitas gitar Indonesia akan tercium hingga dunia Internasional.
Apa yang masih menjadi alasan kamu untuk tidak memilih Helder Guitar? Selain berkualitas tinggi dan mampu bersaing lewat hasil suara, Helder Guitar pun hanya mematok harga yang jauh lebih murah dari produsen asing. Cintailah musik dengan cara yang lebih nasionalis. Salah satu caranya dengan memilih Helder Guitar sebagai mitra kamu dalam bermusik.
0 komentar:
Post a Comment